Apa Bedanya Sakit Kepala dan Migrain, ya?

 ‘Aduh, gue pusing nih!’

Kalimat tersebut pasti pernah Anda ucapkan, bukan? baik dalam konteks denotasi atau konotasi. Denotasi bahwa secara fisik Anda memang merasakan pusing, atau konotasi karena Anda ingin menggambarkan keruwetan yang ada di kepala Anda saking banyaknya masalah yang Anda hadapi di depan mata.

Sakit kepala
‘Aduh, gue pusing nih!’ Sumber: Google
Kalau yang Anda maksud adalah konteks denotasi yang saya jabarkan di atas, well, you’re not alone! Pusing, atau sakit kepala, atau headache, ternyata pernah dialami oleh 90% orang di dunia ini lho. Hal ini berdasarkan atas laporan dari International Association for the Study of Pain (IASP). Sakit kepala juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering dikeluhkan oleh pasien yang datang ke dokter umum. Baca juga: Alergi Udara Dingin, Pernahkah Anda Mengalaminya?

Bicara tentang sakit kepala, telinga Anda juga pasti akrab dengan yang namanya migrain. Persepsi yang sering saya dengar dari orang-orang di sekitar saya adalah ‘migrain itu sakit kepala sebelah’. Benarkah hal itu?

Sakit kepala vs migraine, sama ataukah berbeda?


Sakit kepala diklasifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan penyebab dan gejala yang terjadi, yaitu tension-type headache, migraine, cluster headache, dan chronic daily headache. Yup, ternyata migrain itu adalah salah satu kategori dari kondisi sakit kepala lho!

Dan dari semua tipe sakit kepala, ternyata migrain adalah yang paling sering membuat orang pergi mencari bantuan medis. Menurut IASP, tension-type headache atau sakit kepala yang terjadi karena adanya kekakuan otot di sekitar leher dan kepala adalah kategori sakit kepala yang paling banyak dialami, dimana angka kejadiannya adalah 65% dari seluruh kejadian sakit kepala yang dilaporkan dalam setahun. Namun, tension type headache ini biasanya tidak begitu mengganggu sehingga orang jarang pergi ke dokter untuk mengobatinya. Mereka memilih untuk meminum obat yang biasa mereka gunakan ketika sakit kepala migran itu datang. Baca juga: Biang Keringat? Cepat Atasi Sebelum Menjadi Masalah yang Besar lho!

Migrain, apakah itu?


Migrain
Migrain. Sumber: Google
Migrain adalah kondisi sakit kepala yang biasanya, namun tidak selalu bersifat unilateral alias hanya terasa di satu sisi (kiri atau kanan) kepala saja. Hal yang khas dari migrain ini adalah sakit yang dirasakan akan terasa seperti denyutan di kepala. Selain itu, migrain biasanya disertai juga dengan rasa mual, bahkan hingga muntah, bau-bauan, dan rasa sensitif terhadap cahaya (fotofobia) atau suara yang nyaring (fonofobia). Bahkan beberapa pasien juga dapat mengalami dizziness alias rasa berputar pada saat serangan migrain terjadi. Hal ini dikarenakan terjadinya pembesaran pembuluh darah yang berada di dalam kepala.

Saya pernah mengalami episode migrain persis seperti definisi yang digambarkan di atas. Rasanya menyiksa sekali! Yang saya inginkan saat itu hanyalah tidur dalam kegelapan tanpa adanya suara yang menganggu. Karena melihat terang lampu dan mendengar suara yang terlalu keras akan dapat memperparah rasa nyut-nyutan di kepala saya itu, sekaligus membuat saya ingin muntah juga. Karena itulah saya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, tentunya hal tersebut sangat menganggu dan menyiksa sekali.

Anda mungkin pernah mendengar istilah ‘migraine with aura’. Aura adalah gangguan neurologis yang terjadi sekitar 5 hingga 60 menit sebelum serangan migrain terjadi. Biasanya pasien akan melihat seperti kilatan cahaya di depan mata, atau rasa zigzag ketika berjalan.

Apa saja penyebab terjadinya migraine tersebut?
Ada cukup banyak faktor-faktor yang merangsang terjadinya migrain. Stres, menstruasi, rangsangan visual, perubahan cuaca, kondisi puasa, dan gangguan tidur adalah beberapa di antaranya. Konsumsi wine dan obat-obatan yang mengandung nitrat (misalnya jika Anda mengkonsumsi isosorbid dinitrat atau isosorbid mononitrat untuk kondisi angina pectoris Anda), dan konsumsi berlebihan pemanis buatan jenis aspartam juga dapat menyebabkan migraine lho.

Sakit kepala migran atau sakit kepala sebelah ini ternyata paling sering dialami olah para wanita lho! Bahkan memiliki resiko tiga kali lebih besar dibanding para pria. Untuk sakit kepala migran ini para remaja wanitalah yang paling memiliki resiko utnuk terkena penyakit tersebut, meskipun migran ini juga menghampiri anak-anak dan juga ibu-ibu. Mengapa wanita memiliki resiko yang lebih tinggi disbanding pria untuk terserang migran ini? Mungkin Anda bertanya-tanya, hal ini dikarenakan pada kebanyakan wanita yang mengalami gangguan migran ini disaat hormone di dalm tubuhnya tersebut sedang bergejolak, yaitu pada saat mengalami masa pubertas, menstruasi, maupun menopause. Selalu waspada ya Ladies!

Bagaimana cara mengatasi migrain?


Cara mengobati sakit kepala
Bagaimana ya, cara mengobati sakit kepala ini? Sumber: Google
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa sakit kepala migran ini bukan  hanya disebabkan oleh factor dari luar tubuh saja. Tetapi juga disebabkan oleh factor-faktor yang berasal dari dalam tubuh kita juga. Untuk itulah ketika Anda merasakan factor-faktor tersebut telah menyerang Anda dan merasakan ciri-ciri yang ditimbulkan dari gangguan migran ini, sebaiknya segeralah untuk menangani gangguan migrain tersebut. Semakin cepat ditangani dan diobati, maka ganggun tersebutpun juga akan cepat menghilang. Sehingga Andapun dapat beraktivitas dengan bebas seperti biasanya. Baca juga: Olahraga yang Cocok untuk Wanita

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi migraine ini, dan pemilihannya tergantung pada tingkat keparahan migrain yang terjadi, ya!

Jika Anda terserang gangguan migraine ini secara tiba-tiba, maka sebaiknya duduk terlebih dahulu dengan tenang sambil meminum air putih. Setelah itu, sebaiknya Anda tiduran untuk mengistirahatakan tubuh dan pikiran Anda tentunya. Atau Anda juga bisa mengatasinya dengan makan, karena kurang makan juga dapat menyebabkan migran lho. Jika dirasa hal tersebut kurang efektif untuk mengatasi gangguan migran tersebut, maka sebaiknya konsumsilah obet-obatan untuk pereda migran tersebut ya.

Obat pereda rasa sakit (analgesik) yang dijual bebas (over the counter) seperti parasetamol atau aspirin dapat menjadi pilihan pertama Anda untuk mengatasi atau mengobati sakit kepala migran tersbeut. Namun jika migraine tersebut tidak juga tidak juga mereda, maka sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter. Selain dapat mengetahui mengapa hal itu bisa menyerang Anda, juga dokter Anda biasanya akan meresepkan obat lain misalnya analgesik golongan anti inflamasi non steroid seperti diklofenak atau ibuprofen, ataupun obat golongan triptan seperti sumatriptan.

Obat pereda rasa mual dan muntah atau anti emetic seperti domperidone juga dapat diresepkan dokter jika migrain yang Anda alami disertai dengan rasa mual dan muntah lho!

Nah, itu dia fitur-fitur yang membedakan migrain dari jenis sakit kepala lainnya. Jika Anda sering mengalami gejala-gejala migrain seperti yang dipaparkan di atas, ada baiknya Anda mencatatnya dalam diary atau kalender Anda kapan saja migraine terjadi. Hal ini dapat menjadi bantuan bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit Anda. Dan jangan lupa juga ya, jika Anda mengalami migrain, selain terapi dengan obat, Anda juga perlu memperhatikan pendekatan non-obat. Misalnya, memperbaiki siklus tidur Anda agar waktu tidur dan bangun Anda menjadi lebih regular tentunya. Melakukan olahraga yang bersifat aerobic alias cardio seperti jogging juga dapat membantu mengurangi kejadian migraine lho!

Stay healthy ya!

Apabila masih ada yang belum dimengerti silahkan saja sobat tanyakan melalui kotak komentar yang tersedia di bawah ini, saya akan berusaha untuk merespon dengan cepat dan tepat. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan berguna bagi kalian semua. Terima kasih telah berkunjung di halaman ini, etss….jangan lupa ya untuk di like, follow, dan komentarnya….ditunggu. Salam sehat….

0 Response to " Apa Bedanya Sakit Kepala dan Migrain, ya?"

Post a Comment

Pembaca yang Bijak adalah Pembaca yang selalu Meninggalkan Komentarnya Setiap Kali Membaca Artikel. Diharapkan Komentarnya Yah.....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel